13

Petang itu, Dilla sedang asik berkutat dengan tugas kuliahnya dan tak lupa ia pun bersumpah serapah atas kekesalannya pada tugas kuliahnya. Dalam gerutunya "Gila ya ini tugas. Kapan selesainya? Kelar satu, nongol lagi satu. Kesel!! 

Ketika Dilla melanjutkan tugas kuliahnya, ia teringat akan sosok yang tak pernah dilupakannya. Sosok yang mungkin dulu pernah ada untuknya. Sosok yang tak pernah malu atau bahkan protes jika ia mau bertingkah sesukanya. Sosok yang membuat Dilla tak malu dan menjadi dirinya sendiri. Sosok itu adalah Dito. Dito adalah mantan kekasih Dilla. Meski kisah asmaranya bersama Dito telah usai, Dito telah menjadi teman yang selalu menemani Dilla dikala susah bahkan disaat Dilla rindu akan sosoknya. Dito tak pernah mengeluh jika diajak bertemu dengan Dilla. Disaat Dilla rindu, Dito selalu tau dan menarik Dilla dalam dekapannya. 

Dan, Dito selalu menenangkan Dilla dengan ucapannya "Sebelum lu ngomong ke gua, gua tau lu kangen kan sama gua, Dil? mangkanya gua peluk lu hehe". Dilla yang mendengar ucapan Dito hanya tersenyum dan berkata "Apa sih, to? Lu sotoy banget.". Dito hanya tersenyum dan memeluk Dilla.

Sekilas balik potongan demi potongan kenangan bersama Dito tidak pernah Dilla lupakan. Dilla hanya tersenyum dan berbisik dalam hatinya "bisa - bisanya lu bertahan lama dalam ingatan dan di hati ini, to. Lu harus tanggung jawab, to".

Lama Dilla mengingat kenangannya bersama Dito, ia pun kembali mengerjakan tugas - tugasnya dan Dilla seketika teringat bahwa hari ini tanggal 13. Dimana hari ini adalah ulang tahun Dito. Dilla tidak pernah melewatkan hari istimewa Ditto. Dari sekian mantan yang Dilla punya, hanya ulang tahun Dito saja yang Dilla ingat.

Dilla pun mengambil Handphonenya dan mencari nama dalam kontaknya. Kemudian, ia mengetik beberapa kalimat serta doa harapan ke Dito. Singkat pesan untuk Dito dari Dilla :

Selamat hari berojol ya, to. Selalu jadi Dito yang dengerin curhatan gua. Inget, to. JANGAN BOSEN KALO GUA MAU CURHAT YA, TO. Hehehe. To, banyak hal yang udah gua lewatin nih. Lu gak mau dengerin cerita gua? gak penasaran? gua kangen, to.

 Seketika hati Dilla sakit dan tak terasa air mata telah membasahi pipi Dilla. Dilla tau bahwa pesan gelembung itu tak akan pernah berbalas. Dito telah berpulang satu tahun yang lalu.

Senja kala itu sangat indah. Sangat sayang sekali jika dilewatkan begitu saja. Pada hari itu diputuskan Dilla untuk mengingat kenangannya bersama Dito dan memutar musik kesukaannya bersama Dito.

Komentar